Rabu, 19 Mei 2010

Bahagiaku Surga Mereka Dan Deritaku Pilu Mereka

Aku berdiri mengenakan toga ini di sebuah jalan setepak yang gelap
pandanganku tertuju pada dua orang di kejahuan sana
dengan senyuman yang tak asing di mataku
dua orang yang sangat aku hargai, dua orang yang sangat aku hormati, aku cintai dan aku sayangi ya mereka papa dan mamaku
dengan disertai senyuman aku berjalan menghampiri mereka
seiring dengan langkah terlintas di benakku atas apa yang telah mereka lakukan terhadap hidupku selama ini
mama yang telah mengandungku selama sembilan bulan
mama yang sudah memperjuangkan hidup dan matinya hingga aku dapat hadir di dunia ini, mama juga yang telah merawatku dengan penuh kelembutan dan kasih sayang
papa yang telah mendidikku papa yang rela bekerja banting tulang
ikhlas mengeluarkan keringatnya agar aku dapat menikmati hidup
detik demi detik, hari demi hari, bahkan tahun demi tahun
apakah yang dapat ku lakukan untuk membalas mereka?
sering aku tutup kuping ngak mau dengarin nasehat mereka
sering banget aku bohong kepada mereka untuk kepuasanku
sering aku ngelawan jika mereka marah karna kenakalanku
sering juga aku banting pintu dihadapan mereka jika mereka tidak mengabulkan permintaanku
dan bahkan sering aku mengeluarkan kata-kata kasar yang ngak pantas mereka dengar dari bibirku “dasar cerewet, kuno, kolot” tapi apakah mereka memendam perasaan dendam terhadapku? tidak, tidak sama skali
mereka dapat tulus memaafkan kekhilafanku
mereka tetap menyayangiku dalam setiap hembusan nafas mereka
bahkan mereka tetap menyebut namaku dalam setiap doa-doa mereka hingga aku menjadi seperti skarang ini yaa Tuhan betapa durhakanya aku
tak sadarkah aku bahwa mereka orang yang sangat berarti dalam hidupku
langkah-langkahku terhenti di hadapan mereka dan kupandangi papa dan mamaku inci demi inci
badan yang dulu tegap, kekar kini mulai membungkuk
rambut yang dulu hitam kini mulai memutih
dan kulit mereka yang dulu kencang kini mulai berkriput
kutatap mata mereka yang berbinar-binar dan mulai meneteskan air mata bahagia air mata haru, air mata bangga melihatku memakai toga ini
kucium tangan mereka kupeluk mereka sambil berkata papa, mama, yang aku berikan hari ini tidak akan cukup membalas semua yang telah papa dan mama berikan selama ini kepadaku
trima kasih pa, trima kasih ma, aku sayang papa dan mama hingga akhir hayatku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar